Putting Beliung Sapu 14 Rumah di Kecamatan Kertek, Wonosobo

Angin putting beliung menerjang pemukiman penduduk di Dusun Angrong Gondok, desa Reco, Kecamatan Kertek, Wonosobo, Selasa (28/4). Sedikitnya ada 14 rumah warga dan 1 gedung sekolah dasar mengalami kerusakan cukup parah. Atap bangunan rumah yang umumnya terbuat dari seng porak-poranda. Bahkan sebagian tembok bangunan rumah warga jebol.

Kepala Dusun Angrong Gondok, Subandi mengungkapkan, bahwa tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun, kerugian yang harus ditanggung warganya ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Sedikitnya ada 5 bangunan rumah warga RT 8 RW 3 roboh akibat tak mampu menahan keganasan tiupan angin tersebut.
–Kedaulatan Rakyat (30/4)-

Alat Deteksi Gas Beracun Rusak

Berdasarkan liputan harian Kedaulatan Rakyat (29/4) halaman 14 kolom 2, alat untuk mendeteksi munculnya gas beracun yang dipasang di kawasan Sawah Sikendang dan Telaga Warna Dieng rusak dan tidak bisa difungsikan lagi. Padahal keberadaan alat itu sangat vital yang mempu memberikan peringatan dini munculnya gas beracun kepada warga sekitar maupun pengunjung wisata.
Kepala Resort Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) KPH Dieng, Pardiyono (55) membenarkan terkait kerusakan pada alat deteksi gas beracun di Dieng. Alat yang terpasang sejak 2007 itu kini tidak berfungsi. Seluruh lapisan besi pada alat tersebut sudah karatan.

“Kemungkinan penyebab kerusakan pada alat itu lataran pangaruh asap belerang yang merekat pada lapisan besi, sehingga besi berkarat dan akhirnya alat rusak. Saya sudah berkali-kali melaporkannya ke Propinsi Jateng. Tapi sampai sekarang belum ada tanggapan.” Jelasnya.

Padahal, lanjut Pardiyono, fungsi dari alat deteksi gas beracun itu sangat penting dan dibutuhkan. Alat itu mampu memberikan informasi dini kepada penduduk sekitar dan wisatawan yang sedang menikmati indahnya wisata Dieng. Perlu diketahui juga bahwa gas beracun Dieng pernah menewaskan ratusan manusia pada tahun 1979 silam. Jadi kemunculan gas beracun harus tetap diwaspadai.
Menurutnya, alat deteksi gas beracun Dieng itu merupakan bantuan dari Propinsi Jateng yang diberikan semasa kepemimpinan mantan Guberbur Jateng Mardiyanto pada 2007 lalu. Sayangnya, baru sekitar setahun dipasang, alat deteksi gas beracun itu sudah rusak dan tidak berfungsi.

Penerimaan Mahasiswa Baru 2009/2010 UNSIQ

A. Beasiswa Bebas SPP selama 3 semester diberikan kepada:
  1. Lulusan SMTA memiliki nilai STK rata-rata 7,5
  2. Lulusan SMTA atau sederajat, juara 1, 2, dan 3 MTQ/ MHQ/ MSQ/ MKQ minimal tingkat Kabupaten/ Kota disertai tanda bukti syah dari instansi terkait, atau;
  3. Lulusan SMTA atau yang sederajat Hafidz/ Hafidzoh 30 Juz Al-Qur'an.

B. Beasiswa Bebas SPP, SKS & Infaq Pengembangan diberikan kepada:
Siswa dan santri unggulan dan berprestasi dengan syarat A (no.2-4) dan nilai rata-rata STK 7,0 pada program studi tertentu, hanya memberikan sumbangan perpustakaan dan kegiatan kemahasiswaan sebesar Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) tiap semester. Quota program ini sebanyak 500 siswa dan santri.

Waktu Pendaftaran

Gelombang I : 2 Maret - 30 Juni 2009
Waktu Tes Umum: 1 Juli 2009

Gelombang II : 1 Juli - 9 Agustus 2009
Waktu Tes Umum : 11 Agustus 2009

Gelombang Khusus : 11 Agt - 10 Sept 2009
Waktu Tes : 12 Sept 2009

Syarat Pendaftaran
1. Mengisi dan menyerahkan formulir pendaftaran yang dilampiri:
  • Foto kopi Ijasah/ STTB SMTA/ MA atau yang sederajat dilegalisir.
  • Pas foto terbaru 3x4 = 2 lembar.
2. Membayar biaya pendaftaran Rp. 50.000,-

Untuk D3 Keperawatan
1. Lulusan SMA (A1, A2), lulusan SMU, lulusan MAN (A1, A2), lulusan SPK.
2. Umur maks. 24 th pada 1 September 2008
3. Berbadan sehat, tidak buta warna
4. Tinggi badan min 150 cm bagi perempuan dan 155 cm bagi laki-laki
5. Fotokopi ijazah dan transkrip nilai terakhir yang dilegalisasi
6. Pas foto 4x6 dan 3x4 masing-masing 4 lembar
7. Surat Keterangan Kelakuan Baik dari Polri
8. Biaya pendaftaran dan seleksi Rp. 75.000,-

Format Tes Masuk
* Wawancara
* Tes Potensi Akademik

Tempat Pendaftaran
Di Kampus : UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo
Jl. Raya Kalibeber Km. 3 Wonosobo 56351
Datang sendiri pada hari: Senin - Sabtu, Pkl 08.00 - 15.00 WIB.

[unsiq.ac.id]

PAN Menang di Kecamatan Wonosobo

Wonosobo, CyberNews (14/4/09). Partai Amanat Nasional memenangi perolehan suara di Kecamatan Wonosobo. Pesaing terdekatnya Partai Demokrat, disusul Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Golongan Karya dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Selanjutnya yang masuk 10 besar di wilayah kota pegunungan tersebut adalah Partai Kebangkitan Nasional Ulama, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Gerakan Indonesia Raya dan Partai Hati Nurani Rakyat.

Berdasarkan rapat pleno PPK Wonosobo, Selasa (14/4), PAN mampu meraup 6.405 suara, Demokrat 5.765, PKB 4.395, Golkar 4.265, PDI-P 3.752, PKNU 2.892, PPP 2.472, PKS 1.920, Gerindra 1.656 dan Hanura 498 suara.

Sesuai hasil pleno Panitia Pemilihan Kecamatan Wonosobo, suara sah sebanyak 31.674, suara tidak sah 1.954. Adapun jumlah pemilih di Kecamatan Wonosobo 60.150 orang sehingga yang tidak datang ke TPS mencapai 26.572 pemilih atau sekitar 43 persen.

Rapat pleno dipimpin Ketua PPK Wonosobo H Tunut Irsyiadi SAg dihadiri Camat Drs Sugeng Haryadi, komponen Musyawarah Pimpinan Kecamatan, para saksi, beberapa ketua partai serta puluhan pengunjung lain.

Usai rapat pleno, Ketua DPC PPP Wonosobo M Asnawi SE menyampaikan klarifikasi kepada Ketua PPK Tunut Irsyiadi. Asnawi mengatakan perolehan suara yang dihimpun saksi partainya tidak sama dengan yang diumumkan PPK Wonosobo.

Dia menyebut selisih suara di PPK Wonosobo sebanyak 321. Hal itu cukup berpengaruh dalam pengumpulan suara di daerah pemilihan Wonosobo 1, yaitu Kecamatan Wonosobo dan Selomerto.

Sehubungan dengan itu, Asnawi minta agar PPK Wonosobo secepatnya melakukan klarifikasi ataupun penelitian perolehan suara PPP. Dia mengatakan, pihaknya memiliki bukti salinan perolehan suara dari masing-masing desa maupun TPS.

Menanggapi hal itu, Tunut Irsyiadi mengatakan pihaknya melakukan penghitungan berdasar form-form yang resmi yang diterima PPK Wonosobo. Pihaknya hanya memfasilitasi saja.

PDIP unggul

Sementara itu, berdasarkan tabulasi perolehan suara yang diterima posko RAPI, di gedung KPU Wonosobo, Selasa (14/4) pukul 15.00 WIB, PDIP masih paling unggul di daerah pegunungan itu.

Untuk peringkat 10 besar, berturut-turut PDI-P 66.227 suara atau 22,46 persen, PKB 44.225 (15%), Golkar 33.292 (11,29%), PAN 32.315 (10,96), PPP 28.717 (9,74%), Demokrat 22.145 (7,51%), PKNU 12.657 (4,29%), Gerindra 11.598 (3,93%), Hanura 10.633 (3,61%) dan PKS 8.980 suara atau 3,04 persen.

diambil dari:
http://www.suaramerdeka.com/beta1/index.php?fuseaction=news.detailNews&id_news=26485