Penanaman bibit 89.400 batang Pohon di Kecamatan Kertek

Dalam memperingati Hari Penanaman Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional Jumat 28 Nopember 2008 di Kecamatan Kertek, hujan gerimis dan kabut tebal mewarnai prosesi kegiatan menanam. Kegiatan menanam yang melibatkan semua unsure ini baik Muspika, Aparat Pemerintah Desa, Dinas Instansi Kecamatan, para Guru dan anggota Korpri, serta siswa-siswi SLTPN 2 Kertek, telah menanam bibit pohon sebanyak 89.400 batang.

Bibit jenis yang ditanam antara lain berupa Mahoni, Suren, Kelengkeng, Jemitri, Akasia Mangium, saman dan kopi. Sasaran penanaman serentak meliputi15 Desa sebagai penyangga resapan air di kawasan lereng Gunung Sindoro. Sumber bibit tersebut diperoleh dari Bantuan dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sebanyak 2400 batang untuk Desa Reco, Blog grang Gerhan sebanyak 80.000 batang untuk kelompok tani di 8 Desa termasuk didalamnya Reco dan 7.000 batang dari ADD 7 Desa.

Menurut Ketua Panitia Penyelenggara Agus Wibowo, bahwa Kegiatan ini juga dikemas untuk memperingati HUT PGRI dan HUT Korpri. Tujuannya adalah menggerakkan insane pendidik dan anggota Korpri untuk menanamkan budaya pelestarian lingkungan di mainstream mereka. Hal ini mengingat Guru dan Korpri adalah panutan masyarakat, sehingga perilaku kesehariannya agar mampu memberikan suri tauladan dalam memelihara alam dan lingkungannnya.

Sementara menurut Camat Kertek Hadi Soesilo kegiatan ini untuk mendukung program nasional dan Gerakan Wonosobo Menanam yang telah dicanangkan sejak tahun 2006 lalu. Proses menanam ini akan terus digalakkan dengan melibatkan semua komponen di Desa baik secara swadaya maupun dukungan dari Alokasi Dana Desa. Harapannya ke depan, Kertek yang menyangga 7 Kabupaten Kota melalui DAS Bogowonto dan SubDAS Begaluh mampu memberikan manfaat yang lebih besar bagi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Lebih dari itu menurutnya program penanaman ini juga salah satu upaya prioritas Kecamatan Kertek dalam menangani permasalahan lahan kritis yang sampai saat ini dalam kondisi memprihatinkan. Dari total luas lahan kritis 2.110 Hektar, sampai sekarang baru tertangani 50%nya, sehingga pekerjaan rumah kedepan melalui berbagai program lintas sector serta pemberdayaan masyarakat desa akan dilakukan upaya penanganannya. Lebih dari itu tantangan penanganan lahan kritis ini juga meliputi akibat penambangan galian C seluas 25,1 hektar yang sampai saat ini masih beroperasi dan menjadi sumber mata pencaharian sebagian warga. Permasalahan ini sedang menjadi kajian tim Kabupaten dan Propinsi, harapannya permasalahan lingkungan segera dapat terpecahkan. [e-wonosobo.com]

ARUNG JERAM => KALI SERAYU

Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu bagian dari Propinsi Jawa Tengah yang terletak di lereng beberapa gunung dan pegunungan. Wilayah Wonosobo terletak di lereng Gunung Sindoro, Sumbing, Prahu, Bismo dan di lereng pegunungan Telomoyo, Tampomas serta Songgoriti.

Luas wilayah Kabupaten Wonosobo adalah 984,68 Km persegi, terletak antara 7° 11° dan 7° 04° Lintang Selatan, 109° 43° dan 110° 04° Bujur Timur. Kabupaten Wonosobo berjarak 120 Km dari ibu kota Propinsi Jawa Tengah dan 520 Km dari ibu kota negara (Jakarta) dengan ketinggian berkisar antara 270 meter sampai dengan 2.250 meter di atas permukaan laut (dpl).

Secara hydrologis dan geologis Wonosobo memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar. Oleh karena letaknya di sekitar gunung berapi yang masih muda, maka kesuburan tanahnya amat tinggi yang sangat berpengaruh terhadap potensi pertanian dan perkebunan yang merupakan sumber penghasilan penting bagi Wonosobo.

Kabupaten Wonosobo mempunyai banyak obyek wisata, di antaranya Dataran Tinggi Dieng , Telaga Warna, Telaga Pengilon dan Gua Semar, Kawah Sikendang, Tuk Bimolukar, Agro Wisata Tambi, Telaga Menjer dan berbagai obyek wisata lainnya seperti arung jeram di Sungai Serayu.

Selain itu Wonosobo juga kaya akan budaya dan seni tradisional. Kesenian tradisional dimanfaatkan untuk lebih menarik wisatawan, khususnya wisatawan manca, agar berkunjung dan tinggal lebih lama di Wonosobo. Tarian tradisional juga sering ditampilkan pada acara perayaan khusus seperti hari ulang tahun kemerdekaan RI, hajatan keluarga dll.

Objek wisata khusus arena arung jeram belakangan makin banyak penggemarnya. Olahraga pembangkit adrenalin tubuh ini makin banyak bermunculan di mana-mana. Salah satunya seperti yang kini terus dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, dengan memanfaatkan jeram yang ada di aliran Sungai Serayu. Arung jeram di sungai ini lambat laun makin diminati wisatawan nusantara.

Sungai Serayu terletak di Kabupaten Wonosobo - Banjarnegara, Jawa Tengah kira-kira 2,5 jam perjalanan dari Jogjakarta dengan melewati lereng Gunung Sindoro-Sumbing yang menyajikan kesejukan dan panorama alam pegunungan. Sungai ini berada pada ketinggian 500 meter (dpl) sangat mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan raya yang menghubungkan kota Wonosobo dan Banjarnegara tepatnya berdekatan dengan jalan raya Tunggoro-Singomerto.

Mengenai tingkat kesulitan arung jeram di Kabupaten Wonosobo ini bervariasi, mulai dari grade dua sampai grade empat dengan jumlah jeram sebanyak 30 jeram. Pada grade yang lebih rendah tingkat kesulitan yang ada masih relatif mudah namun pada grade yang makin tinggi tingkat kesulitan yang harus dilalui pun semakin berat. Namun, bagi peminat arung jeram yang sudah terbiasa berarung jeram dan profesional mengendalikan perahu, makin tinggi tingkat kesulitannya justru makin mengasyikkan dan menarik.

Sungai Serayu dengan panjang 25 km dapat total ditempuh selama kira-kira 4,5 - 5 jam pengarungan, tepatnya bisa dari jembatan di Desa Blimbing atau Desa Tunggoro (Kab. Wonosobo) serta Desa Prigi (Kab.Banjarnegara) ke Desa Singomerto, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara. Waktu tempuh ini sudah termasuk istirahat di tengah perjalanan. Arung jeram ini hanya boleh diikuti oleh wisatawan berusia antara 10-60 tahun. Untuk menuju ke lokasi objek wisata minat khusus arung jeram ini dengan mobil dari Kota Wonosobo dibutuhkan waktu sekitar 30-40 menit atau berjarak tempuh sepanjang 26 km.

Bagi wisatawan yang ingin berarung jeram, pengelola objek wisata ini telah menyediakan peralatan komplit dengan biaya Rp150 ribu hingga Rp200 ribu untuk wisatawan nusantara dan sekitar Rp350 ribu bagi wisatawan mancanegara. Biaya itu sudah termasuk sewa perahu karet, jaket pelampung, asuransi, jasa guide dan konsumsi. (Sumber: resep.web.id)

CPNS WONOSOBO 2008

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
SEKRETARIAT DAERAH
Jl. Sindoro No. 2 - 4 Telp. (0286) 321345 Fax. (0286) 321183
W O N O S O B O
56311

P E N G U M U M A N
Nomor : 800/ 3024 /BKD/2008

Pemerintah Kabupaten Wonosobo akan menyelenggarakan seleksi Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah dari Pelamar Umum dengan fasilitasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk Formasi Tahun 2008, dengan ketentuan sebagai berikut:

I. FORMASI YANG TERSEDIA
A. Formasi Guru : 225
B. Formasi Tenaga Kesehatan : 70
C. Formasi Tenaga Teknis : 42
D. Formasi Tenaga Pelatih Olahraga : 2

Rincian alokasi formasi yang tersedia dapat dilihat pada Papan Pengumuman Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum Kabupaten Wonosobo Formasi Tahun 2008.

II. PERSYARATAN UMUM
A. Warga Negara Republik Indonesia
B. Berusia 18 tahun sampai 35 tahun sesuai dengan PP 98 Tahun 2000, berusia 35 tahun lebih sampai dengan 40 tahun sebagaimana diatur dalam PP 11 Tahun 2002.
C. Berijazah sesuai dengan kualifikasi dan formasi yang tersedia di Pemerintah Kabupaten Wonosobo.
D. Bersedia ditempatkan di Instansi Pemerintah Kabupaten Wonosobo.
E. Bersedia tidak mengajukan pindah bekerja sebelum mempunyai masa kerja nyata selama 8 tahun.
F. Tidak pernah menggunakan narkoba atau sejenisnya.

III. WAKTU DAN SISTEM PENDAFTARAN

Lamaran ditujukan kepada Bupati Wonosobo dan dikirimkan melalui Kantor POS ke PO BOX BKD Wonosobo mulai tanggal 4 November sampai dengan 16 November 2008 per Cap POS pada pukul 08.00 s/d 17.00 WIB

IV. WAKTU PELAKSANAAN DAN MATERI UJIAN
Ujian tertulis dilaksanakan pada:
- Hari / Tanggal : Minggu, 07 Desember 2008
- Materi Ujian : Tes Kompetensi Dasar (Tes Pengetahuan Umum, Bakat Skolastik, dan Skala Kematangan)

V. LAIN-LAIN
A. Bagi Pelamar yang menyampaikan secara langsung/tidak melalui POS dianggap GUGUR.
B. Setiap peserta pendaftar / pelamar hanya diperbolehkan mendaftar untuk 1 (satu) jenis formasi, apabila pendaftar / pelamar mendaftar lebih dari 1 (satu) formasi dinyatakan tidak sah/gugur.
C. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Pengumuman Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum Kabupaten Wonosobo Formasi Tahun 2008.

Wonosobo, 30 Oktober 2008

An. BUPATI WONOSOBO
Sekretaris Daerah

Drs. DJOKO PURNOMO,M.M
NIP. 500075300