Lomba Cerpen antar Pelajar dan Mahasiswa Se-Indonesia

Deadline : 30 Mei 2010

Kompetisi ini diadakan dalam rangka memperingati HUT PIC dan Lembaga Pendidikan Computer dan Internet Cerdas.

TEMA
1. Kisah Cinta dengan latar belakang budaya santri (Islami) dan Umum (Bebas)
2. Kisah Berselancar di Dunia Maya (Internet)
3. Pengalaman Menggunakan Internet secara Sehat dan Cerdas
4. Tentang Budaya Indonesia
5. Entrepreneur Muda Indonesia
6. Islam Kebanggaanku
7. Semangat Untuk Bangkit

Peserta Bebas Menulis judul apa saja. Namun tetap yang ada hubungannnya dengan salah satu diantara ke tujuh (7) tema di atas.

KRITERIA PESERTA DAN SYARAT PENULISAN

1. Peserta Warga Negara Indonesia (P/L);
2. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar;
3. Cerpen diketik dengan huruf Times New Roman size 12, Spasi 1 ½, 7 – 15 halaman qwarto;
4. Cerpen yang diikutkan lomba adalah karya yang belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apapun;
5. Setiap peserta boleh mengirimkan maksimal 3 judul Cerpen dari karya terbaiknya;
6. Melampirkan Biografi singkat maksimal 1 halaman;
7. Batas terakhir penerimaan naskah 30 Mei 2010;
8. Naskah tulisan yang sudah dikirim menjadi hak panitia penyelenggara
9. Untuk Memudahkan Peserta dari Seluruh daerah di Indonesia, Naskah dapat dikirimkan melalui Email ke: PutraTerbaikIndonesia@gmail.com dengan Mencantumkan Subjek: Lomba Cerpen 2010

PENGUMUMAN NOMINATOR DAN PEMENANG: 5 Juni 2010

HADIAH
1. Bagi cerpen nominator dan cerpen pemenang akan dibukukan eksklusif oleh Penerbit GagasMedia. 3 cerpen pemenang, dan 17 cerpen nominator;
2. Bagi cerpen nominator dan cerpen pemenang akan Mendapatkan Piagam Penghargaan sebagai Juara dan Nominator
3. Juara I, II, dan III, akan mendapatkan hadiah berupa Uang Tunai sebesar:

Juara I – Rp.700.000,
Juara II – Rp.350.000,
Juara III – Rp.150.000,

DEWAN JURI
1. Bpk Zainul Walid S.Ag. (Sastrawan, Kritikus Sastra Indonesia, dan Dosen Institut Agama Islam Ibrahimy(IAII) );
2. Bpk Syamsul A.Hasan S.Ag (Penulis Buku Kharisma Kiai. As’ad, Menulis itu gampang kok, dll. Beliau aktif menulis di beberapa media baik lokal maupun Nasional. dan Beliau juga menjadi dosen tetap di Jurusan Komunikasi IAII);
3. dari Pihak Penerbit (Menunggu Informasi selanjutnya)

KET:
Untuk Perubahan-Perubahan di kemudian hari (Penerbit, Sponsor, Juri, dls), akan kami informasikan melalui Group Internet Cerdas(FaceBook) dan Web www.Cyberdakwah.SaputraOnline.com. Untuk keterangan lebih lanjut hubungi Putra melalui email: succesgo@gmail.com.

Panitia Penyelenggara
Group Internet cerdas & PIC

Di Dukung Oleh:

1. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Dakwah dan BEMI
2. Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Situbondo Jawa Timur
3. Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Institut Agama Islam Ibrahimy (IAII)
4. Blog Mahasiswa dan Entrepreneur Muda Indonesia (www.SaputraOnline.com)
5. Portal Majalah Online Mahasiswa Fakultas Dakwah ( www.Cyberdakwah.SaputraOnline.com)

[sumber: ajangkompetisi.com]


Perokok Terancam tidak Dapat Kartu Jamkesda

MALANG--MI: Para perokok aktif yang selama ini masih ditoleransi kepesertaannya dalam jaminan kesehatan daerah (jamkesda) di Kota Malang, Jawa Timur, tahun 2010 ini terancam tidak akan diakomodasi lagi.

Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang Syaiful Rusdi, Senin (22/3), mengatakan, pencoretan para perokok menjadi peserta jamkesda ini masih dalam taraf wacana, belum ada kesepakatan dengan instansi terkait.

"Kami memang mengusulkan agar salah satu indikator yang dimasukkan dalam verifikasi untuk penerima jamkesda ini adalah tidak merokok. Kalau ternyata perokok aktif, ya otomatis harus dicoret dari daftar peserta," ucap politisi dari PAN tersebut menegaskan.

Ia mengakui, wacana memasukkan kebiasaan merokok sebagai salah satu indikator penerima jamkesda tersebut, muncul setelah komisi bidang kesejahteraan dan kesehatan itu melakukan kunjungan kerja ke Jakarta Barat, belum lama ini.

Menurut dia, memasukkan kebiasaan merokok manjadi salah satu indikator jamkesda itu diharapkan berdampak lebih baik bagi yang bersangkutan. Tidak hanya baik secara finansial, tapi juga bagi kesehatan.

Menanggapi usulan komisi D DPRD itu, Kepala Dinkes Kota Malang Enny Sekar Rengganingati menyatakan, kesediaannya dan akan membahasnya lebih lanjut dengan para wakil rakyat tersebut. Ia menuturkan, untuk memasukkan indikator kebiasaan merokok menjadi salah satu penilaian dalam jamkesda maka indikator itu harus dimasukkan dalam daftar pertanyaan, baik secara langsung maupun melalui pihak ketiga.

"Pada prinsipnya kami mendukung dan sependapat dengan usulan dewan, namun bagaimanapun juga kami harus membahasnya lebih lanjut dengan instansi terkait dan dewan sendiri. Kalau sudah ada kesepakatan dan semua setuju, kami tinggal menggodok teknisnya saja," papar Enny.

Selain akan memasukkan indikator perokok aktif, dalam validasi peserta jamkesda juga akan diajukan berbagai pertanyaan dan kriteria seperti yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) ketika menilai dan menentukan keluarga miskin.

[sumber: Media Indonesia]

Puting Beliung Terjang Wonosobo, 54 Rumah Rusak

WONOSOBO--MI: Angin puting beliung menerjang Dusun Grenjeng, Desa Candiyasan, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, mengakibatkan 54 di antara sekitar 230 rumah di dusun itu rusak.

Kepala Desa Candiyasan Setyawan Prayitno, di Wonosobo, Minggu (21/3) menyebutkan, 12 rumah rusak berat, 21 rusak sedang, dan 21 rusak ringan. Bencana pada Sabtu (20/3) petang itu tidak menimbulkan korban jiwa.

Rumah yang mengalami rusak berat antara lain milik Suyanto, Suwanto, Giyanto, Suryanto, Karsito, Ngatwan, Suparman, Tukiyanto, Wito, Karjono, dan Setyawan Prayitno.

Ia mengatakan, kerusakan berat rumah mereka karena atap dan kerangkanya kabur terbawa lesus.

"Rumah saya bukan hanya atap dan kerangka yang terbang, internitnya juga ikut melayang dan anehnya bekas atap itu tidak ditemukan di sekitar lokasi," katanya.

Ia mengatakan, angin puting beliung yang di daerah itu disebut dengan lesus terjadi sekitar pukul 18.15 WIB dan berlangsung cukup cepat selama sekitar satu menit. Setelah diterjang lesus, desa itu diguyur hujan deras.

Lesus yang menerjang desa itu sebagai peristiwa pertama kali dialami warga. Ia berharap, korban lesus mendapatkan bantuan material terutama seng dan kayu.

Sekretaris Camat Kertek Agus Wibowo mengatakan, Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Wonosobo akan menyalurkan bantuan logistik antara lain berupa mi instan, beras, dan terpal.

Ia mengatakan, para korban lesus juga memerlukan bantuan material lainnya seperti seng 1.200 lembar, kayu gelagar sepanjang empat meter 300 batang, dan paku payung 30 kilogram untuk perbaikan rumah.

"Kami sedang berupaya mendapatkan bantuan baik dari pemkab maupun provinsi," katanya.


[sumber: Media Indonesia]

Hampir Punah, Badak Cula Hanya Tersisa Puluhan Ekor

Jakarta - Populasi satwa langka Badak Cula Satu diperkirakan hanya tersisa 50 ekor. Hasil foto Taman Nasional Ujung Kulon mendeteksi binatang purba unik khas Indonesia ini sebanyak 30 ekor saja.
"Berdasarkan hasil foto tim kami, Badak Cula Satu terdeteksi sebanyak 30 ekor," ujar Kepala Taman Nasional Ujung Kulon, Agus Priambudi disela acara restorasi habitat Badak Cula Satu di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, Senin (15/3/2010).

Namun berdasarkan perkiraan atas penelusuran jarak jauh, satwa langka Badak Cula Satu (Rhinoceros Sondaicus) diperkirakan ada sebanyak 50 ekor. Menurut Agus, jumlah ini dikhawatirkan akan merosot yang bisa berujung pada kepunahan jika tidak dilakukan tindakan intensif.

"Untuk itu kita punya berbagai program restorasi dalam rangka meningkatkan populasi Badak Cula Satu," ujar Agus.

Salah satunya adalah dengan melakukan penyiapan bibit dan penanaman tanaman pangan Badak Cula Satu, serta pemeliharaan intensif termasuk mendorong proses reproduksi satwa langka ini.

Habitat Badak Cula Satu berlokasi di dalam kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. Kawasan ini sendiri berada di dua kecamatan, yaitu Sumur dan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten. Luas kawasan ini mencapai 122.956 hektar terdiri dari daratan seluas 78.619 hektar dan laut 44.337 hektar.

Kawasan habitat Badak Cula Satu mengambil lahan sekitar 40 ribu hektar. Dari kawasan habitat tersebut, tim Taman Nasional Ujung Kulon memiliki program restorasi di atas lahan seluas 3 ribu hektar.

"Kami ada rencana membangun pagar untuk melindungi habitat Badak Cula Satu. Hanya saja program ini butuh dana miliaran rupiah. Sudah ada beberapa donatur asing yang komitmen membantu," ujarnya.

Taman Nasional Ujung Kulon membutuhkan dana sebesar Rp 25 miliar per tahun untuk program restorasi, peningkatan keamanan dan pengembangan menjadi kawasan wisata.

Anggaran yang disediakan dalam APBN sebesar Rp 11 miliar. Namun donatur lembaga-lembaga asing ikut membantu. Kendati demikian, kawasan ini masih membutuhkan dana sekitar Rp 10 miliar per tahun.

Dari kawasan seluas 122 ribu hektar tersebut, baru sedikit saja yang sudah dikembangkan, terlebih kawasan laut masih jauh dari optimal yang disebabkan kendala dana.


[sumber: detikNews]

INAICTA 2010

Apa itu INAICTA?






Indonesia ICT Award 2009 (INAICTA 2010) adalah ajang lomba karya cipta kreativitas dan inovasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi berskala nasional. INAICTA 2010 diselenggarakan komunitas teknologi informasi dan komunikasi di tanah air, dengan dukungan penuh dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Pendaftaran
  1. Untuk berpartisipasi sebagai peserta di INAICTA 2010, caranya mudah sekali.
    Daftarkan nama Anda (pribadi atau kelompok) sebagai calon peserta INAICTA 2010. * Daftarkan karya yang hendak Anda sertakan dalm kompetisi. Satu pengguna boleh mengirim maksimal 1 karya untuk setiap kategori.
  2. Lakukan pembayaran sesuai dengan kategori kompetisi yang Anda ikuti.
  3. Karya Anda sudah sah untuk mengikuti kompetisi. Jangan lupa untuk senantiasa terupdate dengan kegiatan penjurian!
Pendaftaran peserta lomba INAICTA 2010 dibuka pada tanggal 20 April 2010.

Informasi selengkapnya akan dipublikasikan melalui situs ini dan jejaring sosial INAICTA 2010. Jadi, siapkan karyamu sebaik mungkin!


Biaya Pendaftaran

Biaya pendaftaran kompetisi INAICTA 2010 adalah sebagai berikut:

Student: Rp 25.000,-
Individu: Rp 50.000,-
Corporate: Rp 200.000,-

Informasi selengkapnya mengenai metode pembayaran akan kami publikasikan selengkapnya melalui situs ini maupun jejaring-jejaring sosial INAICTA 2010.


Kategori Lomba : Lihat di sini!

Penginapan di Dieng

Bagi yang kemarin request penginapan di Dieng, ne ada beberapa penginapan yang bisa dicoba...

Pondok Wisata Lestari
Pertigaan dieng
c/p pak yanto 085228272404 / 0281 3342026
Rate Rp 75.000 – Rp 150.000.

Penginapan Bu Jono
c/p pak Didik 085227389949
www.geocitis.hotelbujono.com
jl. Raya km 27 Dieng Plateu
Room rate Rp 75.000 – Rp 150.000.

Homestay Pancawarna, cp: Daryanto/Hotimah 085878581677

Homestay Flamboyant , persis di depan pondok lestari

Lagi, Korban Longsor Wonosobo Ditemukan Tewas

Wonosobo, CyberNews. Lima korban yang tertimbun tanah longsor di Dusun Wonoaji, Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Wonosobo, telah ditemukan Jumat (22/1). Korban terakhir yang dievakuasi tim SAR adalah Wagisah (43).

Tim SAR gabungan mulai mencari korban sekitar pukul 07.00 WIB dengan menyemprotkan air dari selang mobil kebakaran untuk membersihkan longsoran. Mereka berhasil menemukan tubuh korban sekitar pukul 09.15 WIB.

Namun, tubuh korban tidak langsung bisa diangkat karena tertimbun rumpun bambu dan tim SAR harus membersihkan rumpun bambu itu dengan gergaji mesin. Baru sekitar pukul 10.30 WIB jenazah korban bisa diangkat untuk dievakuasi ke Puskesmas Kejajar.

Sebelumnya, pada hari pertama, Rabu (20/1) tim SAR berhasil menemukan dua korban dari timbunan tanah longsor, yakni Zainudin (54) dan Tusamin (48). Kemudian pada hari Kamis (21/1) menemukan korban Samsu Ramadon (24) dan Hartadi (19).

Sementara, jalur Wonosobo-Dieng mulai Jumat (22/1) tertutup untuk kendaraan roda empat karena dikawatirkan terjadi longsor susulan. Pada Kamis (21/1) sore juga terjadi longsor di seberang tebing Dusun Wonoaji dan mengakibatkan jalan tertutup tanah dan batu.

Kabag Humas Pemkab Wonosobo, Agus Purnomo mengatakan, untuk sementara jalur Wonosobo-Dieng km 20 tertutup bagi kendaraan roda empat karena waktu hujan deras di kawasan tersebut rawan longsor.

Curah Hujan Ekstrim Picu Longsor Wonosobo

Wonosobo, CyberNews. Curah hujan yang ekstrim dan retakan tebing diduga sebagai penyebab longsor di Dusun Wonoaji, Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo pada Rabu (20/1) lalu.

Peneliti erosi tanah dari Prodi Geografi Lingkungan, Universitas Gadjah Mada, M. Anggri Setiawan di Wonosobo, Jumat (22/1), mengatakan pada saat kejadian longsor curah hujan di wilayah tersebut mencapai 75 milimeter per hari. Padahal dalam kondisi normal curah hujan berkisar 10 hingga 20 milimeter per hari.

Anggri mengatakan, di bagian atas tebing yang terdapat selokan di pinggir jalan, diperkirakan ada retakan yang telah tertutup sedimen. Saat curah hujan tinggi, air terus masuk ke dalam retakan karena tidak kuat menahan air maka tebing longsor.

Anggri yang kini sedang melakukan penelitian manajemen erosi di Desa Tieng ini mengatakan, wilayah tersebut memang rawan longsor terutama dilihat dari faktor geologi tanah yang ada merupakan endapan vulkanik dari Dieng berupa material lepas seperti pasir dan andesit sehingga mudah longsor.
"Kondisi tersebut berpotensi longsor cukup tinggi, apalagi ada getaran dari kendaraan seperti truk yang membawa beban berat sehingga menimbulkan gerakan tanah yang labil itu," ujarnya.

Bencana tanah longsor yang terjadi Rabu (20/1) sekitar pukul 11.50 WIB tersebut mengakibatkan sembilan rumah rusak berat akibat terkena longsoran dari tebing setinggi 50-60 meter. Sembilan rumah tersebut yakni milik Zainudin, Sahmudi, Muh Azis, Asngari, Bandini, Tusamin, Juariyah, Taziroh, dan Mukhzin.

Bencana tanah longsor itu juga mengakibatkan lima korban tewas, empat di antaranya meninggal di lokasi longsor karena tertimbun tanah, sedangkan seorang korban meninggal di Rumah Sakit Setjonegoro Wonosobo. Selain itu, ada satu korban bernama Wagisah yang diduga masih tertimbun dan kini dalam pencarian.

Banjir Lumpur Genangi Ruas Jalan Wonosobo-Dieng

Wonosobo, CyberNews. Gara-gara lubang gorong-gorong jembatan Kalikalang I, Desa Jengkol Kecamatan Garung tidak mampu menampung luapan air hujan, banjir pun tak terelakkan pada Senin (4/1) sore. Peristiwa tersebut mengakibatkan air berlumpur meluap ke jalan jalur wisata Wonosobo-Dieng.

Kemacetan lalu lintas tak dapat dihindari. Antrean kendaraan mencapai beberapa kilometer, dari wilayah Kecamatan Garung sampai Desa Rejosari Tambi Kecamatan Kejajar. Arus lalu lintas, mulai lancar, setelah hujan mereda, pada Senin (4/1) petang.

Banjir lumpur juga menggenangi halaman balai Desa Jengkol, Poliklinik kesehatan, TK Pertiwi dan halaman SD 2 Jengkol, balai desa dan kantor desa setempat. Bahkan, rumah mantan Kades Jengkol rusak.

Tembok sepanjang delapan meter, di bagian belakang rumah keluarga Margono jebol, sehingga perabotan di dalam rumah pun porak poranda. Disamping itu, kandang kambing pun rusak. Dalam peristiwa itu tidak terjadi korban jiwa, namun kerugian materi ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Banjir lumpur juga menyebabkan sumber mata air Ngelak yang dimanfaatkan oleh 125 keluarga Desa Jengkol, saat ini tertutup material pasir. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga mengandalkan PDAM.

Sekretaris Desa Jengkol, Sutrisno mengatakan peristiwa bajir lumpur yang disebabkan meluapnya air irigasi itu, tercatat kali ke tiga dalam dua tahun terakhir ini. Dia menduga, banjir dimungkinkan karena lubang gorong-gorong relatif kecil dan tak mampu menampung air hujan. Sebelum jembatan direhab, kawasan tersebut tidak pernah banjir.

Camat Garung, Didik Wibawanto SSos didampingi Kabag Humas Pemkab Wonosobo H Agus Purnomo SH SSos MSi mengatakan, peristiwa banjir tersebut sudah dilaporkan ke instansi terkait. Untuk mengatasi hal itu, dibutuhkan pembangunan gorong-gorong yang lebih besar.

[suaramerdeka.com]