Alat Deteksi Gas Beracun Rusak

Berdasarkan liputan harian Kedaulatan Rakyat (29/4) halaman 14 kolom 2, alat untuk mendeteksi munculnya gas beracun yang dipasang di kawasan Sawah Sikendang dan Telaga Warna Dieng rusak dan tidak bisa difungsikan lagi. Padahal keberadaan alat itu sangat vital yang mempu memberikan peringatan dini munculnya gas beracun kepada warga sekitar maupun pengunjung wisata.
Kepala Resort Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) KPH Dieng, Pardiyono (55) membenarkan terkait kerusakan pada alat deteksi gas beracun di Dieng. Alat yang terpasang sejak 2007 itu kini tidak berfungsi. Seluruh lapisan besi pada alat tersebut sudah karatan.

“Kemungkinan penyebab kerusakan pada alat itu lataran pangaruh asap belerang yang merekat pada lapisan besi, sehingga besi berkarat dan akhirnya alat rusak. Saya sudah berkali-kali melaporkannya ke Propinsi Jateng. Tapi sampai sekarang belum ada tanggapan.” Jelasnya.

Padahal, lanjut Pardiyono, fungsi dari alat deteksi gas beracun itu sangat penting dan dibutuhkan. Alat itu mampu memberikan informasi dini kepada penduduk sekitar dan wisatawan yang sedang menikmati indahnya wisata Dieng. Perlu diketahui juga bahwa gas beracun Dieng pernah menewaskan ratusan manusia pada tahun 1979 silam. Jadi kemunculan gas beracun harus tetap diwaspadai.
Menurutnya, alat deteksi gas beracun Dieng itu merupakan bantuan dari Propinsi Jateng yang diberikan semasa kepemimpinan mantan Guberbur Jateng Mardiyanto pada 2007 lalu. Sayangnya, baru sekitar setahun dipasang, alat deteksi gas beracun itu sudah rusak dan tidak berfungsi.